Metro – Pemerintah Kota Metro menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan yang pertama tahun 2024, acara berlangsung di aula Kelurahan Rejomulyo kecamatan Metro Selatan Bumi Sai Wawai.
Dalam Musrenbang yang mengambil tema “Penguatan Pembangunan Sumber Daya Manusia Untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera, Berbudaya dan Berakhlak Mulia” turut hadir dalam Musrenbang Walikota Metro, para asisten, para staff ahli, para Kepala OPD, Camat Metro Selatan Lurah Rejomulyo, dan pamong Kelurahan Rejomulyo.
Dalam kesempatan nya Lurah Rejomulyo memaparkan gambaran tentang Kelurahan Rejomulyo Secara gambaran hukum kelurahan Rejo Mulyo memiliki luas 632,32 hektar atau 5,11 km²dengan jumlah penduduk 5685 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2898 jiwa dan wanita 2787 jiwa.
“Di kelurahan Rejomulyo sesuai dengan tema Kamu memiliki 70 buah posyandu ada 1 pos Kel dan ada 58 dasa wisma aktif ada masjid 7 buah musholla 14 buah kwt 5 kelompok aktif kelompok tani ada 7 juga aktif kelompok perternakan 3 serta kelompok perikanan 2 kelompok,” tuturnya.
“Dan juga kami melaporkan bahwa pokok ketetapan pajak di kelurahan rejomulyo tahun 2023 sebesar 139 juta 406 ribu 66 rupiah dengan jumlah SPTP 2366 lembar Sampai dengan saat ini kita bisa mencapai prestasi penghargaan PBB 94%,” papar Margono, Selasa 30/1/2024.
Selanjutnya Margono juga dalam laporan nya menyampaikan untuk terealisasinya dana kelurahan 2023 serta pemberdayaan masyarakat sudah kami laksanakan 100%.
“Serta untuk perencanaan dana di tahun 2025 masih kami masih banyak memerlukan pembangunan fisik seperti untuk membangun banyak jalan yang belum dicor blok dan pembangunan drainase pemberdayaan masyarakat sangat masih perlu ditingkatkan dan juga untuk penurunan stunting.dan bersyukur stunting yang tadi nya 34 saat ini tinggal 14,” ungkapnya.
Sementara itu walikota Metro Wahdi Sirajuddin saat di wawancara mengatakan
pertama kali dalam Musrenbang harus buat satu perencanaan yang baik misalnya di musrenbang tahun 2023 biasanya untuk 2022 atau 2024 untuk tahun 2023.
“Apa yang sudah terlaksana harus di komunikasi kan dengan lurahnya jangan sampai lurahnya tidak tau,”kata dia.
“Misalnya bahwa tahun 2022 seluruh pembangunan sosial ekonomi infrastruktur sudah diberikan bentuknya apa saja dan yang belum maka dilakukan di 2023 yang belum di 2023 ini harus dilakukan di 2024,”tambahnya.
Walikota juga menegaskan tidak mungkin apa yang diminta oleh satu kelurahan masyarakat itu akan diberikan semua ,kenapa ada asas keseimbangan , publik intras, dan mengenai isu strategi.
“Ada asas keseimbangan kesetaraan kan dana nya tidak banyak sedangkan semua harus mendapat pembangunan , di selatan ini infrastrukturnya paling bagus,” tegasnya.
“Dan publik intras jadi masyarakat yang mengusulkan lewat Pak Lurah nanti akan dicatat keseluruhannya baru dilakukan teknik praktiknya berdasarkan data-data kemudian tematik pembangunan kita ,2025 kita sumber daya manusia harus diperkuat sumber daya manusia harus diberikan jalannya pendidikannya, kesehatan nya, dan masalah sosial,” ucapnya lagi.
“Yang keempat apa yang harus diperhatikan bahwa tidak udah lepas juga dari isu strategi kita bicara Stanting , banjir itu masalah strategi yang di masyarakat untuk di berikan .Kayak Jalan Pattimura 1 grojok adas itu sudah akan ditambah malah di pembangunan di pinglet yang notabene sudah lebih dari 10 tahun tidak terbangun saat ini sudah kita bangun,” tandasnya. (Adv)