Metro -Walikota Metro, dr. Wahdi didampingi Wakil Walikota Metro, Drs. Qomaru dan seluruh jajaran mengikuti Focus Group Discussion Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2024 Tahap II Wawancara dan Verifikasi Oleh Tim Penilai Bappenas, Rabu (20/03/2024).
Kegiatan yang berlangsung luring dan daring ini dihadiri tim penilai dari Bappenas RI serta akademisi universitas terkemuka, Para OPD, Ketua DPRD, Akademisi, Perwakilan Dunia Usaha, Tokoh Masyarakat, Forum Anak, Perwakilan Disabilitas, Media, Dinas Kesehatan, seluruh OPD, Bappeda, Camat, serta Perwakilan Desa dan Kelurahan.
Dalam paparannya di depan tim penilai, dr. Wahdi, menjelaskan bahwa Kota Metro merupakan kota masa depan yang berkelanjutan dengan fokus pada nilai-nilai budaya dan kemajuan teknologi serta berkomitmen menuju kota metropolitan yang inklusif.
Dia juga mengutarakan berbagai pencapaian penting dalam pembangunan Kota Metro, dalam hal pelayanan publik, pendidikan hingga kesehatan.
“Keberhasilan pembangunan suatu wilayah tentu ditentukan dari sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya dengan penguatan pelayanan publik di bidang pendidikan Metro satu-satunya kabupaten/kota yang memiliki rumah sakit utama fakultas kedokteran,” kata Wahdi.
Terkait kesehatan, pelayanan kesehatan terjadi peningkatan yang signifikan dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Angka kematian tercatat menurun melampaui SDG 2030 karena ada upaya gotong royong bersama melalui Jama Pai.
Ia juga memaparkan berbagai penghargaan tinggi dalam berbagai bidang, termasuk pengelolaan keuangan daerah yang baik dan penghargaan kota layak anak kategori nindia.
Kemudian, dalam rangka meningkatkan kemajuan ekonomi, pihaknya berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan publik dan menggalakkan kesetaraan ekonomi, sehingga mampu tercipta model kota berpendidikan yang maju, serta memastikan kesejahteraan dan kesetaraan bagi seluruh warganya.
“Ini mengcover semuanya. Mudah-mudahan pemberian pelayanan yang baik tidak ada lagi kesulitan masyarakat di Kota Metro, dan menciptakan multiplier efek yang baik bagi ekonomi,” jelasnya.
Salah satu topik pertanyaan tim penilai adalah tentang kolaborasi antara pemerintah kota dan komunitas sekitarnya untuk mencapai pembangunan yang memberikan nilai-nilai kesejahteraan dan akses pendidikan bagi semua.
Dalam konteks pembangunan kota metropolitan yang inklusif serta isu lingkunyan, selaku tim penilai pusat, Dr. Maria Hartiningsih menyoroti pentingnya memperhatikan keterlibatan berbagai kelompok masyarakat.
Dalam jawabannya, dr. Wahdi menegaskan komitmen mereka untuk menyediakan layanan yang inklusif bagi semua warganya.
Terkait topik pertanyaan isu lingkungan dijawab oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ardah, menjelaskan upaya pemerintah dalam penanganan sampah dan keberlanjutan lingkungan.
“Saat ini, Pemkot Metro dalam penanganan sampah sudah luar biasa. Kita punya bank sampah dan berbagai inovasi lainnya untuk mengurangi dampak lingkungan negatif, kita juga baru saja mendapat sertifikat Adipura,” katanya. (Adv)