Kota Metro, (detik33) — Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Metro Yeri Ehwan berharap kerjasama dengan para pihak eksternal dapat terjalin dengan baik dan solid untuk pengendalian inflasi serta untuk keberadaan toko MAPAN dapat berkelanjutan.
Hal tersebut di ungkapkan nya usai Rapat Persiapan Pelaksanaan Focus Group
Discussion (FGD) Tentang Pemanfaatan Lahan Kosong , yang berlangsung di OR sekda Kota setempat, Jum’at (30/08).
Menurutnya kegiatan tersebut merupakan agenda jangka pendek namun untuk yang jangka panjang akan dilaksanakan kerjasama dengan pihak distributor.
“FGD ini adalah dalam jangka pendek dan untuk jangka panjangnya direncanakan minggu depan bertemu lagi guna untuk kembali kerjasama dengan para pihak terutama distributor agen okteker termasuk juga pedagang besar seperti pabrikan, kalau beras mungkin dengan Gapoktan ataupun kelompok tani,” kata dia.
Ia juga menegaskan untuk hal kolaborasi antara internal dan eksternal akan terus terjaga agar harga produk pangan pokok terjangkau.
“Untuk hal kolaborasi baik dari internal yaitu OPD terkait dan dan dari pihak eksternal seperti perbankan, opteker , distributor dan lembaga-lembaga produsen produk pangan pokok akan terus terjaga.
Bisa dengan cara mereka bisa menyediakan atau menyiapkan bahan kebutuhan pokok secara berkelanjutan agar Berkolaborasi untuk menjual harga-harga produk pangan pokok itu dengan harga yang memang relatif terjangkau,” ucapnya.
Yeri dalam kesempatan ini juga menjelaskan fungsi dari toko papan adalah sebagai langkah antisipasi pengendalian harga pangan pokok.
“Toko MAPAN ini fungsinya sebagai stabilisator, stabilisasi harga pangan pokok atau Dalam rangka pengendalian inflasi serta memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat untuk memperoleh pangan pokok dengan harga terjangkau.
Ada dua hal untuk menjamin ketersediaan bahan pokok . Yang pertama menjamin keseharian beberapa komoditas pangan pokok terutama yang sering bergejolak Kemudian yang kedua untuk barang pokok tersebut non pokok tersebut dijual dengan harga yang relatif murah terjangkau dan penjual agar mengikuti head ataupun harga yang sudah diatur,” tambahnya.
Ia juga berharap supaya keberadaan Toko tersebut bisa memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat
“Kita bisa memperoleh pangan pokok dengan harga yang terjangkau kemudian juga pastinya untuk membantu pengendalian inflasi di kota,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas perdagangan Kota Metro Elmanani menambahkan Kegiatan ini merupakan fcd pemerintah kota metro dalam rangka pengendalian inflasi proses pada aspek stabilisasi harga barang kebutuhan pokok yang cukup strategis.
“Kemudian strategi untuk pengendalian inflasi ini kita ada sebuah inovasi judulnya “Si Kota MAPAN” yaitu Sinergi dan Kolaborasi Kota Metro antisipatif pengendalian harga pangan yang yang berwujud keberadaan tokoh-tokoh atau kios pengendali inflasi seperti yang sudah ada iya itu toko Mampang bertujuan, agar terus berkesinambungan.
Maka insya Allah di tahun depan akan dibuka kembali beberapa toko di tempat lain seperti di pasar tradisional Tejo Agung dan Margorejo agar semakin mudah jangkauan masyarakat , kemudian sinerginya dilakukan dengan beberapa pihak seperti Bank Indonesia, dan Bank Lampung yang telah menggunakan aplikasi serta berkolaborasi kepada beberapa agen distributor,” sebutnya.
Elmanani mengatakan guna mencapai itu semua maka akan dilaksanakan kerjasama antara distributor.
“Minggu depan kita juga akan ber MOU dengan penambahan agen distributor kemudian kita juga akan tarik satu dua objek yang ada di kota Metro ini agar memasok yang lumayan banyak toko-toko kita dengan harga yang benar-benar terjangkau.
Harapan dengan upaya ini yang pertama harga di Kota Metro ini dengan adanya fluktuasi harga tiba-tiba , ya kecuali kelompok cabe kelompok bawang itu tidak hitungan hari, harga di pagi, siang maupun malam itu berbeda jadi dengan upaya kita ini stok dan harga di toko selalu sesuai.
Targetnya harga stabil, inflasi terkendali seperti, kemudian kita juga patut bangga karena toko yang telah di lonceng kemarin merupakan toko yang pertama di Provinsi Lampung dan hanya beberapa tempat di daerah Jawa untuk itu kita akan kembangkan di pasar tradisional lainnya,” tutupnya. (Asep).